Senin, 18 Januari 2016

Prahara Gendoruwo dan Wewe Gombel (bag 2)

Tujuh Tahun Kemudian


Rindangnya pohon gempol diperapatan jalan itu membuat anak-anak senang bermain di bawahnya. Sudah tidak semistik tujuh tahun yang lalu. Hilangnya mitos ke angkeran pohon gempol itu lambat laun menghilang dikarenakan semakin berkembangnya penduduk didaerah itu.

Kamis, 07 Januari 2016

Prahara Genderuwo dan Wewe Gombel

Malam itu hembusan angin terasa dingin mencucuk. Hempasan lembut melambaikan dedaunan sehingga melantunkan simfoni kekresekan. Dua orang peronda dengan sebilah golok sebagai alat pengaman dan lampu senter sebagai penerang jalan di kegelapan dengan mata waspada mereka menyorotkan sinarnya.

Selasa, 05 Januari 2016

Dektetif Engkel 008 eps: Pilihan terakhir



Suara tangis bayi lantang terdengar seakan-akan ia tidak rela lahir kedunia ini yang penuh ketidak benaran dan ketidak adilan. Tangisan itu seolah-olah meronta untuk melepaskan diri dari kepongahan, kesombongan dan rasa paling benar.

Tidak dengan orang-orang yang berada disisinya. Mereka tertawa menyambut kedatangan sang bayi terlahir kedunia ini. Sumringah pun terpancar dari raut wajah sang ibu bayi walaupun tampak mimik bingung. Pak Subir mencoba mendekati telinga sang bayi mungil. Seperti adat biasa, Pak Sibir meng-azankan telinga sebelah kanan telinga bayi dan meng-ikomahkan di telinga kiri.

Jumat, 01 Januari 2016

Rachel Danelson part 2

Add caption
Andew Jackson sang kandidat secara jujur jatuh hati padanRachel Nadelson. Sedang Rachel Nadelson hanya tertunduk diam. Dia berpikir bagaimana mungkin menjalani hubungan cinta kembali kepada lelaki lain sedangkan surat perceraiannya belum ia terima dari tangan Wilis Robard. Itu semua akan menjadi polemik dan berujung pada skandal di mata rakyat Amerika. (Kisah sebelumnya)

Cukup lama buat Rachel untuk muv'on kembali untuk mencintai seorang lelaki.

Diktetif Sibir Engkel 008


Panas menyengat pada siang itu untuk seorang sopir angkot tidak melemahkan ikhtiarnya dalam mencari rizki. Kesabarannya dalam menempuh hidup yang semakin sulit dirasakan Pak Sibir. Sibir itulah nama sopir angkot itu.

Hidup di negara yang menjemuk ini dan penuh warna-warni kericuhan politik membuat Bangsa Indonesia semakin terpuruk dari segi ekonomi maupun hukum dan politik. Politik yang dirasa sangat memuakan membuat rakyatnya muntah. Tapi Pak Sibir tidak perduli yang terpenting adalah bagi Pak Sibir murahnya harga sembako dan Bahan Bakar Minyak. Karena kedua itu adalah jantung rakyat kecil.