Rabu, 09 April 2014

MAUT

Aku adalah gadis yang manja. Ririn namaku. Sehari-hari ku selalu bergelut dengan buku. Banyak buku-buku novel kesukaan ku. Lemari buku yang penuh sesak dengan koleksi buku-buku ku. Ya itu lah aku sang kutu buku.

Senin, 07 April 2014

Udin Menerangkan Fikih Jihad

Pagi pun menyambut dengan cepatnya. Matahari mulai menunjukan wajahnya Adul pun seperti biasa selepas sholat subuh menuju ruang keluarga, dan mulai mengutak-atik remot tv nya. Acara yang Adul suka Program ceramah di salah atu staiu tv yang Ustadz nya mempunyai khas Jema'ah....Namun Adul terjebak di acara berita terkini alias berita pagi. "Berita apa yah hari ini yang terbaru" Kata Adul smbil bangun untuk membuat kopi dulu. Dengan kesukaan nya yang sering meminum kopi gak ada jadwalnya. Di lihatnya berita dengan khusyu nya. Namun Adul menggerutu dalam hati "Paling berita perang" celetuk Adul dalam hatinya. Benar juga berita yang mengenai peperangan di timur tengah di Suryiah, Palestina, pembantaian Umat Muslim di Rohingya, dan perang agama di Afrika, semua di sajikan dengan gamblangnya. Adul merasa miris di dalam hatinya, seraya berdoa "Ya Allah jagalah agamamu, berikan kekuatan kepada kaum Muslim yang di landa peperangan" Doa Adul di dalam hatinya sambil menghirup kopi yang punya rasa kapal api. "Orang Islam ko demen banget perang yah?" Besit Adul.

Jumat, 04 April 2014

Kuntilanak Anak Dukun Beranak

Mak ijah adalah seorang dukun beranak yang terkenal di kampung babakan. Setiap wanita yang mau melahirkan selalu mak Ijah yang mengurusnya. Dari persalinan sampai merawatnya sampai sang pasien sembuh. Mak Ijah mempunyai anak perempuan bernama Sulastri. Mak Ijah sangat sayang pada anak perempuannya, sehari-hari Sulastri selalu di manjakan. Di usianya yang hampir dua puluh tahun, Sulastri belum mempunyai pendamping hidup. Di karenakan wajah Sulastri yang kurang menarik sehingga membuat lelaki segan untuk mendekatinya.

Malam itu Sulastri melamun di halaman rumah, duduk di bale yang sudah rapuk dan bolong-bolong, suasana rumah kampung sudah tidak aneh di depan rumah ada bale yang di khususkan untuk mengobrol.
Di dalam hati sulastri berkata.: "Kapan yah aku mendapatkan jodoh, padahal kawan-kawan seumuran ku sudah pada menikah hanya aku saja yang belum, uhuk uhuk uhuk" Keluh sulastri yang terus melamun kan nasibnya selamanya ini. Tidak sadar bahwa malam terus bergulir namun Sulastri masih saja duduk terpaku di depan rumahnya.