Jumat, 28 Februari 2014

Kisah Jomblo Mencari Dalil

Ketika Azan, Segera Udin menuju mesjid untuk menunaikan sholat dzuhur bejamaah. Dengan hati penuh cinta Udin menjalankan panggilan Allah. Sholat zhuhur pun telah selesai. Kebiasan Udin sehabis sholat zhuhur, Ia tidak langsung pulang, namun beritikaf di mesjid. Udin emang anak yang rajin dan pandai dalam membaca Al Qur'an. Sebagai seorang santri, Udin selalu mengamalkan ilmu yang di dapatnya dari seorang guru kampung. Saking rajinnya Udin selalu di sebut Ustadz di mata masyarakat di mana Udin tinggal. Walaupun Udin sendiri tidak mau di sebut Ustadz. Maklum hanya ngaji dengar dan ngaji kitab gundul melayu, yang di dapat dari seorang guru kampung tersebut.


Selama beritikaf di dalam masjid, Udin termenung tentang dirinya yang selama ini masih menjomblo. Rasa galau dan bingung menghantuinya. Karena usianya yang sudah beranjak 30 tahun, Udin belum juga menemukan jodohnya. Sehabis Solat Ia selalu berdoa. " Ya Allah aku belum menemukan jodohku! kemanakah jodohku ya Allah?! " Pinta Udin di dalam doanya..

Terlepas dari lamunan Udin iseng-iseng memegang buku perkumpulan hadist shoheh. Setelah milah-milah, ditemukannya hadist tentang hukum menikah. Hadist itu yang di riwayatkan oleh Annas Ibnu Malik Radiyallahu. Bahwa Nabi Sholallahu alaihi wasalam, setelah memuji Allah dan menyanjungnya, bersabda: "Tetapi aku sholat, berpuasa, berbuka dan mengkawini perempuan. Barang siapa membenci sunahku, ia tidak termasuk umatku." (Mutafaq alaihi)

Udin mengkernyitkan dahinya "Gmana nasib ane nanti di akherat, apakah ane di terima jadi umatnya?, sedangkan ane seumur gini belum kawin juga" batin udin di dalam hatinya.

Saking penasaran Udin pun mencari Hadist-hadist yang menerangkan masalah pernikahan. "Nah ada lagi nih.. Sepertinya hadist ini lebih meringankan dari pada hadist yang tadi.." ujar udin dalam hatinya.

Lalu di baca Hadistnya : Abdullah Ibnu Mas'ud Radiyallahu an'hu: Rasulullah saw bersabda, pada kami "Wahai generasi muda siapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaklah ia kawin, karena ia dapat menundukan pandangan dan memelihara kemaluan. Barang siapa belum mampu, hendaklah ia puasa, sebab ia dapat mengendalikanmu." (Mutafaq alaihi)

Si Udin senang karna mendapatkan keterangan yang bisa sedikit memuaskan hatinya. Namun Udin kembali mengkernyitkan keningnya dan berfikir kembali. "Bagaimana yang gak kuat puasa, boro-boro puasa sunah, yang wajib aja masih suka ditinggalin." Pikir Udin kembali..

"Dah ah pusing,, mendingan ane baca Qur'an" kata Udin sambil melangkah menuju lemari kitab Masjid yang memang di siapkan oleh DKM Masjid khusus di sediakan buat jema'ah yang beritikaf di mesjid.

Sambil memilah-milih tidak sengaja Udin pun memegang Al Qur'an yang ada terjemahannya. Terbesit di hatinya untuk membaca Surah Annur. " Annur,, nur artinya cahaya! Ah mungkin di sini ada petunjuk, artinya juga cahaya" Besit di dalam hati Udin.

Setelah membaca Surah Annur sampai akhir. Udin pun mulai membaca artinya dengan khusuk dalam mentadaburinya. Sampailah Udin membaca artinya Surah Annur pada ayat yang ke 33 yang artinya: " Dan orang-orang yang tidak mampu kawin, hendaklah menjaga kesucian (dirinya), sehingga Allah memampukan mereka dengan karunianya."

Udin pun berfikir "Naaah ,,, ini jawaban yang pas, kayanya sedikit terbuka dan tidak ekstrim.. "kata Udin dengan gembiranya karena dapat menemukan Dalil yang dapat memuaskan hatinya. sebagai seorang jomblo...

*****

Menurut  penafsiran Udin, bahwa boleh hidup menjomblo, dengan alasan belum mampu dan belum menemukan jodoh yang pas untuk jadi pendampingnya. Walaupun menurut Hadist. Tidak akan di akui menjadi umatnya kalau tidak menikah. Pikiran Udin yang penting ada usaha untuk menikah. Bahkan Allah akan menambahkan karunianya menurut Surah Annur tadi.

Dan Udin yakin seyakin-yakinnya bahwa setiap kehidupan ini pasti berpasang-pasangan seperti tercantum di dalam surah Arrum


Yang artinya: "Dan tanda-tanda kekuasaannya ialah Dia menciptakanmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan di jadikannya di antaramu rasa kasih sayang, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (Q.S Arrum:21)

Kamis, 27 Februari 2014

MENANTI IJAB QOBUL

Jam menunjukan pukul sebelas malam. Rokayah masih saja mengotak-atik hape bb nya. Hati nya meras galau dan was-was tidak menentu. Hayalan nya melambung tinggi entah kemana. Diirngi syair-syair irama kerinduan yang dengarnya lewat sebuah lagu yang ada di hapenya. Senyum terindah yang di berikan Lutfi padanya di saat berkata.. " deek, insya allah seminggu lagi aku akan melamarmu"

Senin, 17 Februari 2014

Ngaji Jarak Jauh

Triiiing.... hape ku berbunyi, dan aku angkat tampa aku liahat siapa yang menelponku. "Asalamualaikum.."
 "Wa alaikum salam .."
"Stadz gmana kabarnya nih ngungsi di sana,,"

Ternyata yang menelponku dari salah satu muridku yang menanyakan aku di tempat pengungsian. Pada saat itu emang ke adaan lagi musibah kebanjiran yang sangar besar. musibah yang tidak bisa di prediksi sebelumnya. Tiba-tiba hujan lebat dan menenggelamkan sebagian kampungku. Termasuk aku korban dari musibah tersebut.

Minggu, 16 Februari 2014

Kitab Cinta Rini

Hujan mengguyur kota bogor sangat lebatnya di kala menjelang magrib yang hampir lima menit lagi. Wanita berkerudung putih duduk di teras rumah dengan wajah penuh harap. "mmm.. kapan hujan ini reda, sudah dua jam hujan, gmana nanti aku pergi mengaji.." celetuknya di dalam hati.

Cinta luar biasa

Pagi yang indah di irngi suara ayam jantan berkokok serta di guyur sedikit gerimis tak membuat syafei malas. bergegas membersihkan diri untuk segera beraktifitas. Dilihat foto yang terpampang di meja buku, wajah ayu nan cantik secantik pagi yang indah ini, guman syafei di dalam hati. "Terima kasih sayang, engkaulah yang membuatku hidup penuh warna, engkaulah yang membuatku bertambah dewasa... mmm.. cantik sekali kamu semakin sayang aku padamu" guman Syafei di dalam hatinya.