Suara tangis bayi lantang terdengar seakan-akan ia tidak rela lahir kedunia ini yang penuh ketidak benaran dan ketidak adilan. Tangisan itu seolah-olah meronta untuk melepaskan diri dari kepongahan, kesombongan dan rasa paling benar.
Tidak dengan orang-orang yang berada disisinya. Mereka tertawa menyambut kedatangan sang bayi terlahir kedunia ini. Sumringah pun terpancar dari raut wajah sang ibu bayi walaupun tampak mimik bingung. Pak Subir mencoba mendekati telinga sang bayi mungil. Seperti adat biasa, Pak Sibir meng-azankan telinga sebelah kanan telinga bayi dan meng-ikomahkan di telinga kiri.