Minggu, 16 Februari 2014

Kitab Cinta Rini

Hujan mengguyur kota bogor sangat lebatnya di kala menjelang magrib yang hampir lima menit lagi. Wanita berkerudung putih duduk di teras rumah dengan wajah penuh harap. "mmm.. kapan hujan ini reda, sudah dua jam hujan, gmana nanti aku pergi mengaji.." celetuknya di dalam hati.



triiing.... Hp pun berbunyi. "Assalamualaikum"
"Wa alaikum salam" Jawab rini, yang ternyata rendri yang menelpon.

Dengan rasa gembira, rini pun masuk ke dalam kamarnya dengan maksud agar bisa mengobrol lewat hp dengan tenang, agar tidak di dengar oleh orang lain, "akhirnya kamu menelpon juga ren" dengan wajah ceria karna rendri cowok pujaannya menelpon.

Rendri adalah teman semajelis talim. Dengan wajahnya yang sejuk dan berwibawa membuat Rini suka dengan nya. bisa di bilang cintanya setengah mati. Namun cintanya belum terbalaskan.

"Kamu tar berangkat ngaji gak" tanya rendri.

"Ea ren, kan wajib menuntut ilmu" jawab rini, dengan sedikit berdalil.

"Kamu sendiri  ngaji gak"

"yup, ngajilah karna penting kita menuntut ilmu, karna ibadah kita tertolak jika tampa ilmu"

"Ok yaa rin, nanti aku jempt kerumah kamu, kita berangkat bareng, mudah-mudahan hujan nya reda." ajak rendri.

Gembiranya hati rini. Apa yang di harapkan untuk berjalan berdua dengan rendri dapat terwujud.
Walaupun tidak pantas seorang santri berduaan dengan yang bukan mukhrimnya. "Ah ga peduli.. toh ini zaman udah biasa ko laki-laki berjalan dengan wanita walaupun belum menikah". Bisik rini didalam hatinya.

***

Bedug magrib pun tiba. Rini bergegas menuju Ketempat di mana ia menjalankan sholat. Rumah rini lumayan besar. Dengan halamannya yang luas juga banyak kamar., sehingga di buat satu kamar khusus buat sholat berjamaah untuk keluarga. Dengan gerakan Sholat yang menurut di ajarkan oleh sang ustadz. Rini pun denan khusyu menjalankan sholat magrib.

Pengajian mulai di buka. Guru deden menerangkan masalah tentang bab wudhu di mana dalam keterangannya jika kita sudah berwudhu batal menyentuh kulit laki-laki dan perempuan yang bukan mukhrim.

Rini melirik rendi dan melihat sedang khusyunya melihat kitab yang di bacanya. Tampa sengaja rendi melihat ke arah rini yang sedang memandangnya. Rini pun menunduk malu "Et jadi malu aku" dalam hati rini.

"mmm...kapan yah pulang. mau buru-buru jalan bareng ne ma rendi" harap rin di dalam hatinya.

Harapan Rini bagaimana caranya agar Rendi bisa menjadi kekasihnya. Agar rendi bisa menembak dia. Rendi adalah lelaki pujaan rini yang karna kesolehannya, itu lah yang membuat rini terpikat pada rendi.



Akhirnya Rini mendapatkan cara, dengan meyelipkan surat kaleng kedalam kitab rendi, yang memang lagi di tinggal sebentar oleh rendi ke belakang untuk mengambil wudhu.

Isi surat itu

Asalamualaikum, Makasih ya bang ren, bang rendi membuat hari ini ceria untuk Rini

Membaca surat kaleng yang di kirimkan melalui kitab. Membuat rendi sadar bahwa ada wanita yang selama unu mencintainya. Dan Rendi pun sadar bahwa Yuni telah mencintainya dan mengharapkan tuk jadi kekasihnya sampai Ijab kabul pelaminan nanti. Dan rendi pun berniat melamar yuni dalam waktu dekat sebagai kekasih halalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar