Selasa, 22 Desember 2015

Manusia Balung Besi part 2

Pagi itu sangat dingin karena cuaca tampak mendung. Matahari seharusnya bersinar saat itu, namun sudah menjelang siang sinarnya masih saja redup. ( Baca juga cerita sebelumnya .)

Gilang Raniar bangun jam 09.00, ia kesiangan bangun. Di ambilnya kopi sachetan kapal api mix hitam. Ia tidak suka sama kopi yang berwarna coklat atau crime. Kenapa? Karena ia pikir kopi seperti luwak atau kopi susu seperti minum sirop jadi kurang nendang sebagai pengopi sejati.

Di buatlah kopi itu dengan cita rasa, tetapi sebelum kopi itu di minum, tiba-tiba terdengar bisikan di telinga kanannya.

"Gilaaang ... jangan lupa, minum lebih dulu rebusan tulang sakti itu!" Terperanjatlah Gilang Raniar, ia lupa, seharusnya ia minum rebusan tulang dulu baru minum yang lainnya.

"Oh iya!" ujar Gilang Raniar menyentak. "Uh ... maaf makhluk terang di kegelapan!" Gilang Raniar berujar lagi pada bisikan itu, yang tidak lain adalah Manusia Neon.

Segera tulang itu direbus, setelah mendidih, air rebusan itu berubah berwarna biru, warna seperti cahaya biru yang terpancar keluar dari tubuh Manusia Neon.

"Emm ... gimana yah rasanya minuman macam ini?" rutukya. "Pengen ngopi malah minum rebusan tulang." Lalu dituangnya air rebusan tulang itu, sekira satu gelas kecil. Perlahan sambil meniup agar dingin, Gilang Raniar segera menuju kursi ruang tengah lalu duduk, lantas menyalahkan tivi.

Klik..

"Breaking news. Di laporkan telah terjadi kematian gadis remaja secara misteri. Hari ini sudah mancapai 3 gadis ramaja mati dalam keadaan mengenaskan. Bahkan yang terakhir korban yang ketiga di laporkan kedua daun telinganya hilang!"

Gilang Raniar melihat berita itu mengepalkan tangan, rahangnya naik turun petanda marah. Lalu berkata. "Pasti ini perbuatan wanita alien itu, Susilawati 008, akan aku tangkap kamu!" sembari mengambil gelas yang sudah berisi air kekuatan dari rebusan tulang.

Di minumnya air rebusan tulang itu. Seteguk menghangatkan tenggorokan, Gilang Raniar merasakan ada kekuatan baru menjalar keseluruh tubuhnya, Darahnya berdesir hebat, jantungnya tidak stabil, terkadang berdegup kencang, terkadang pelan. Ada yang aneh pada dirinya ketika meminum air rebusan itu. Seperti mempunyai kekuatan yang tak tertandingi.
Gilang Raniar bercemin, tiba-tiba tersentak. "BUSET DAH," dia mencelat mundur kebelakang ketika bercermin, kagetnya bukan kepalang. 

Mukanya sangat jelek dan buruk rupa di tambah warna biru menyelimutinya. Penulis meyatakan Gilang Raniar memang buruk rupa dan jeleknya petala setan. Tetapi yang membuat Gilang Raniar terkejut seluruh wajahnya bersinar warna biru, lalu cahaya itu turun ke ketangannya, kemudian menjalar ketubuhnya hingga sampai ujung jempol kaki. "Aahh ... Manusia apa aku ini. Mirip permen neon!" hardik Gilang pada dirinya sendiri.

Kamar yang gelap karena jendela tidak di buka sehingga sinar matahari tak bisa merangsek masuk, namun sinar biru yang mengeluar dari tubuh Gilang Raniar, membuat kamar yang gelap menjadi terang menderang berwarna biru.

Gilang Raniar tidak tahu harus berbuat apa. Tubuhnya benar-benar membiru. Ia bingung. Mencoba memanggil manusia Neon sebagai pemilik kekuatan itu.

"Wahai manusia terang di kegelapan. Hadirlah, aku bingung apa yang aku perbuat dengan kekuatan sinar biru ini."

Dari sebelah tembok kiri, tampak bintik biru kecil, tapi titik biru kecil itu semakin lama semakin membesar, sehingga berbentuk lingkaran biru. Tak lama kemudian manusia Neon keluar dari lingakaran biru itu lalu berkata.

"Ada apa kau membangunkan aku?!" Menyeringai Manusia Neon.
Gilang Raniar terperangah melihat Manusia Neon yang paruh baya itu tampak kusam tak bergairah. Lalu ia bertanya. "Ada apa terlihat kusam, wahai Manusia terang didalam kegelapan.?"

Manusia Neon menjawab. "Aku semalam habis begadang, Haammz ..." seraya menguap sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.

"Oh gitu, ngapain begadang ngintipin janda yah?" ejek Gilang Raniar.

"Manusia Neon menjawab sewot. "Enak aja! Emangnya gue tukang ngintip apa?" seru manusia Neon cengenges. Gilang Raniar ikut cengenges, lalu ia berkata. "Ini bagaimana, kok tubuhku membiru terang begini?!"

"Itulah inti dari kekuatanmu. Dengan kekuatan itu, kamu menjadi kuat dan tangguh di mata lawan-lawanmu." terang Manusia Neon. "Tapi ingat! Kekuatan itu hanya untuk membela yang lemah dan memberantas kejahatan di bumi ini!"

"Iya aku mengerti. Tapiii ... gimana kembali ke semula, masa tubuhku terang begini. Ntar gak ada yang mau mendekati aku!" Gilang Raniar berujar, sambil memandang telapak tangannya penuh sinar biru.

Manusia Neon lalu menjawab. "Kentut dulu, baru kamu bisa kembali ke tubuhmu seperti semula." Tak lama berkata begitu, manusia neon pun lekas pergi menghilang masuk kembali kelingkaran biru disisi tembok, meninggalkan Gilang Raniar yang masih kebingungan.

"Ah ... Masa harus kentut dulu sih baru bisa berubah kesemula!" pekiknya pelan. "Uh ... kekuatan apa ini segala ada kentutnya. Uh!"

***

Jakaole pergi dengan langkah terseok-seok menuju rumah Mak Ijah sang Dukun Beranak sakti 8 penjuru mata angin. Dengan keyakinan, Mak Ijah mau meminjamkan uang nya sekedar buat ongkos ke jakarta menyusul sang bunda. Jakaole anak yang cerdik dan pintar. Namun karena ekonomi kurang mendukung sehingga ia harus berhenti sekolah dan bekerja sebagai ngangngon kambing di ladang.

Kira-kira 3 meter dari persimpangan jalan, Jakaole mendengar teriakan minta tolong.

"Toloong ... Tolong ... Lepaskan aku!" Terdengar seperti itu. "Wanita jahat, bukan hanya tampangmu yang jelek tapi watakmu dan hatimu ikut jelek."

Mendengar hardikan itu, Jakaole segera berlari menuju suara minta tolong tadi. Ketika itu Jakaole membawa sebilah arit untuk mengarit rumput sepulang nanti dari rumah Mak Ijah. Tak lama sampailah ia dimana suara itu berasal.
Terlihat seorang wanita buruk rupa. Rambutnya panjang menggerai sampai ke bokong. Kepalanya bertanduk, kulitnya bersisik dan kupingnya agak caplang bahkan lebih meyeramkan lagi kakinya mirip kaki kambing.

Jakaole bulu tengkuknya berdiri, baru pertama kali ia melihat makhluk seperti itu. Wanita itu menyorot tajam pandangannya yang berwarna merah. Seraya mencekik leher gadis remaja. Sambil berpandangan dengan korbannya.

Tampak sinar merah menggulung-gulung dari matanya lalu masuk kedalam mata sang gadis remaja. tak lama kemudian, gadis remaja itu berubah menjadi hitam pekat dan kurus kering seperti korban terbakar. Lalu wanita buruk rupa itu melepaskan cekik-kan-nya. Terjatuhlah gadis remaja itu terkulai dengan tubuh tinggal tulang dan gosong.

Sebaliknya wanita itu tampak berubah menjadi cantik rupa. Lambat laun tubuhnya yang bersisik menjadi mulus, kepalanya yang bertanduk tiba-tiba lenyap tak terlihat. Dan kakinya yang seperti kaki kambing kini berubah seperti kaki manusia biasa.

Terkesima Jakaole melihat itu, ia tergugu diam membesi. Terperangah apa yang di lihat didepan matanya. Lalu ketika wanita jadi-jadian itu menoleh kepadanya, tersentaklah Jakaole ketakutan, lantas beringsut mundur kebelakang secara perlahan dengan maksud melarikan diri.

Tetapi baru saja kakinya mau mengambil langkah seribu. Tiba-tiba sinar kuning menggulung di tubuhnya. Jakaole seperti diikat dengan seutas tali. Sinat itu sangat kuat mengekang tubuh Jakaole, bahkan semakin kuat meronta semakin kuat pula ikatannya.

"Lepaskan aku!" sentak Jakaole berteriak. "Toloong .. Tolong ... Tolong ..."
Mendengar teriakan Jakaole, warga yang mendengarnya langsung menuju suara itu. Gilang Rianar pun ikut berlari melompat untuk melihat keadaan. Pak Rt dan Pak Rw turut serta, bahkan Kepala Desa Pengasinan pun ikut iringan warga yang mau melihat.

Di tengah jalan Gilang Raniar bertemu pak Rt yang kebetulan membawa motor hasil cridit. 

"Mas Gilang mau ngebonceng?!" Pak Rt menawarkan jasa. Tentu senang sekali Gilang Raniar, "Asik gak capek!" gumannya didalam hati. "Jangan kebut-kebut Pak, saya trauma naik motor!" "Tenang aja ..." jawab Pak Rt santai.

Sesampai di lokasi kejadian, semua warga tidak berani mendekati apalagi menolong. Melihat warga bergerumul menyaksikan, tentu membuat wanita jadian-jadian itu alias wanita alien alias Susilawati 008 semakin besar kepala. Dia malah berani mengancam kepada warga "siapa saja yang mendekat, akan mati tampa berbentuk seperti mayat yang tergolek ini!" sambil menunjuk mayat didepannya. Yang tidak lain mayat dari gadis remaja yang ia hisap sukmanya untuk kedikjayaan. 

Namun sebelumnya ia melepaskan Jakaole Gilang Raniar turun dari motor Pak Rt, seraya memakai kaca mata hitam, dan berjaket juga warna hitam, memakai topi pet. Kerenlah tampangnya. Bahkan Susilawati 008, sendiri meleletkan lidah melihat ketampanan Gilang Raniar.

"Hentikan kejahatanmu hai wanita alien!" sentak keras Gilang Raniar. 

Terkejutlah Susilawati 008, namun ia tidak marah, bahkan sunggingkan senyum genit kepada Gilang Raniar.

"Kenapa kamu cengar-cengir!" Gilang Raniar kembali menyentak. "Kejahatanmu sudah stinggi langit dan sedalam bumi. Pulang lah ke asalmu wahai wanita alien!"

Susilawati 008, semakin menggila senyumannya. Jika Gilang Raniar tidak mempunyai kekuatan, mungkin ia akan tergoda. Pak Rt pun terkesima melihat kecantikan wanita alien itu. Aroma mistik mewangi keluar dari tubuh wanita jadi-jadian itu. Semacam aroma hipnotis, sehingga warga yang menyaksikan menjadi bungkam tak berpikiran.

"Enyahlah kau wanita iblis pengacau bumi!"

"Diam ..."

Tiba-tiba wanita itu berteriak lantang.

"Tampan-tampan comel kaya perempuan!" hardik Susilawati 008 menunjuk dengan jarinya ke arah Gilang Raniar.

"Enak aja emangnya gue cowok alay!" Menjawab Gilang Raniar. "Baiklah kalau maumu begitu. Di suruh pulang ke negerimu gak mau, biar saja aku yang mengantarkan kamu.!" (Maksudnya mengancam)

Gilang Raniar menguarkan tulangnya. Ketika tulang itu di angkat ke atas tinggi-tinggi, sambil berkata. "Sinar neon tulang menderang!" saat itu juga sinar biru terpancar dari tulang itu, lalu sinar biru menjalar keseluruh tubuh Gilang Raniar sehingga menjadi terang seantero situ.

Wanita jadian-jadian itu terkesiap juga melihat sinar biru yang keluar dari tubuh seorang pemuda yang tidak bukan Gilang Raniar manusia balung besi. Sebenarnya Susilawati 008 enggan bertarung karena dia sudah berubah wujud wanita cantik. Namun karena keadaan yang harus membuatnya bertarung, mau tidak mau ia harus melayani pertarungan itu.

"Baiklah pemuda bodoh," hardiknya. "Terimalah kekuatanku!" Tiba-tiba Susilawati 008 kembali merubah wujud seperti semula. Dengan wajah meyeramkan dan bertanduk, kulitnya sebelumnya halus dan putih kini kembali bersisik seperti ikan. Kakinya sebelumnya profesional, kini seperti kali kambing. Dengusan nafasnya menguarkan asap hitam pekat, matanya memancarkan sinar merah amarah kini Susilawati 008 kembali berubah menjadi Wanita alien.

Saat itu juga Wanita alien maju kedepan untuk menyerang Gilang Raniar. Sedangkan yang diserang mengambil gerak menghindar kesamping. Kakinya ditancapkan ketanah. Ketika wanita alien itu kembali menyerang, Gilang Raniar menyabetkan tulangnya sehingga menguarkan sinar mengekor biru menyilaukan mata.

Wanita alien mundur kebelakang. Kakinya yang seperti kambing, jingkrak-jingkrakan. Lalu dari injakan tanah yang bolong keluar api. Warga yang sedang menyaksikan pertarungan itu, berhamburan melarikan diri. Termasuk Pak Rt, Rw, dan Kepala Desa Ds ceringin juga turut lari tunggang langgang.

Api yang keluar dari lobang bekas wanita alien itu menginjak semakin membesar. Lalu kemudian api itu menggulung-gulung membentuk lingkaran dan menyelimuti tubuh wanita alien itu. Tangannya diangkat keatas, tak lama kemudian api yang mengulung tubuhnya ikut menaik keatas telapak tangannya dan membentuk bola api siap di hempaskan.

Gilang Raniar menyiapkan diri untuk menangkis kekuatan itu. Ia putar-putar tulang itu, sinar biru membentuk lingkaran lalu terkumpul menjadi sebuah tameng sinar biru. Siap menangkis labrakan yang di hempaskan oleh kekuatan wanita alien itu.

Saat itu, wanita alien menghempaskan sinarnya tepat menuju tubuh Gilang Raniar yang sudah dihalangi tameng sinar biru. Kedua sinar itu saling menunggu benturan hebat, dan ...

Braakk...

Buumm...

Duarrr...

Kembang api memercikan dari benturan kedua kekuatan itu. Efek dari benturan itu. Semua pepohonan yang berada di dekatnya terbakar lalu perlahan rembas. Gilang Raniar mencelat kebelakang sekira dua tombak. 

Sedangkan Wanita alien tidak bergeming sedikitpun bahkan kaki kambingnya tetap menancap ketanah dan tidak patah. Padahal kaki Gilang Raniar sebagai manusia lebih besar betisnya dari pada kaki kambing. Seharusnya kaki kambing lah yang patah. Tapi aneh wanita alien yang berkaki kambing itu sangat kuat menahan benturan kedua kekuatan tersebut.

"Gilang Raniar meleletkan lidah melihat ketangguhan wanita alien. Ia menggeleng-gelengkan kepala, "Ck .. Ck .. Ck ... Hebat euy ..."

"Hayo maju pemuda bodoh." umpat wanita alien alias Susilawati 008. "Hanya segitukah kekuatan kamu pemuda bodoh!"

Naik pitam juga Gilang Raniar di umpat pemuda bodoh. Ia menggeram, giginya kretekan, warna biru yang menguar dari tubuhnya bertambah sinarnya laksana lampu neon 100 watt. Ia merenggangkan kedua tangannya, lalu membuka semua jari jemarinya. Sinar biru itu berubah menjadi menggelebar-gelebar laksana kompor gas si api biru. Seraya berteriak lantang.

"Wahai manusia jahat, Wanita durjana berhati iblis. Aku akan menghabiskan riwayatmu di paragraf ini. Karena aku kasihan sama penulisnya. Ia capek ngetiknya, kalau kamu tidak mati-mati. Terimalah ini kematianmu yang mengenaskan di ending cerita ini!"

Ciaaat......

Gilang Raniar merentangkan tangannya kedepan. Ketika itu juga sinar biru seperti kompor gas mengarah ketubuh wanita alien itu.

Beeeer....

"Aaarghh..... Panaaas...." Teriak wanita alien itu. Tubuhnya terbakar oleh kekuatannya sendri. Ia kelepekan mirip ayam kepotong. Kelojotan lalu menggelepar di tanah, dan lambat laun ia habis berbentuk asap hitam lalu hilang terbawa angin.

SELESAI

3 komentar:

  1. Karna Di ERTIGAPOKER Sedang ada HOT PROMO loh!
    Bonus Deposit Member Baru 100.000
    Bonus Deposit 5% (klaim 1 kali / hari)
    Bonus Referral 15% (berlaku untuk selamanya
    Bonus Deposit Go-Pay 10% tanpa batas
    Bonus Deposit Pulsa 10.000 minimal deposit 200.000
    Rollingan Mingguan 0.5% (setiap hari Kamis

    ERTIGA POKER
    ERTIGA
    POKER ONLINE INDONESIA
    POKER ONLINE TERPERCAYA
    BANDAR POKER
    BANDAR POKER ONLINE
    BANDAR POKER TERBESAR
    SITUS POKER ONLINE
    POKER ONLINE


    ceritahiburandewasa

    MULUSNYA BODY ATASANKU TANTE SISKA
    KENIKMATAN BERCINTA DENGAN ISTRI TETANGGA
    CERITA SEX TERBARU JANDA MASIH HOT

    BalasHapus