Rabu, 08 Juli 2015

Amalan

Gema sholawat di kumandangkan untuk membangunkan insan yang lelap tertidur. Suara sangat indah membangkitkan Iman yang telah rapuh. Memang tidak semua orang yang tersentuh dengan syair-syair dan pujian terhadap Nabi akhir zaman yaitu Nabi besar Muhamad SAW. Walaupun berharap, gema syair itu dapat menyentuh hati bagi yang belum tersentuh hatinya dengan Nur Iman. Gema sholawat itu berkumandang menghiasi dinginnya subuh dan masih gelapnya malam.


Ustaz Udin segera bangun dari peraduannya. Sambil duduk bersila, seraya beristigfar tiga kali lalu segera bangkit dari tempat tidur. "Ya Allah aku kesiangan sehingga tidak melaksanakan sholat Tahajud." gumamnya di dalam hati. Udin sangat menyesal, sunah di rasa seperti wajib. Sehingga kalau lupa meninggalkannya serasa punya hutang yang membebani hatinya.

"Bapak-bapak, ibu-ibu banguun.. Bangun.. Waktu sudah menunjukan pukul empat lewat tiga puluh, sedangkan waktu sholat subuh pukul empat lewat tiga puluh lima menit. Oleh karena itu, mari kita bersiap-siap menjalankan sholat subuh berjamaah di Masjid Nurul Huda. Bangun.. Bangun.. " Suara merebot Masjid sangat lantang terdengar, kecuali orang-orang yang sengaja tidak bangun dengan alasan masih mengantuk. "Hooam...." mulut Ustaz Udin menganga lebar. Menguap suatu perbuatan yang di benci Allah sehingga di sunahkan, apabila menguap tutuplah dengan telapak tangan, agar setan tidak masuk melalui mulut.

"Byuur.. Byuur.. Byuur.."

Segar di rasakan Ustaz Udin. Bersih tubuhnya, bersih pula batinnya, tentu akan menjernihkan pikirannya. Sehabis mandi Ia segera memakai pakaian kokoh dengan wewangian. Sunah memakai wewangian bagi kaum lelaki, namun akan menjadi makruh jika aromanya berlebih. Setelah semua rapi Ia pun  segera beranjak menuju Masjid.

Di tengah perjalanan menuju Masjid Ustaz Udin bertemu salah satu jamah, Pak Abu namanya. "Asalamu alaikum..." seru Pak Abu terlebih dulu memberi salam "Wa alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh," balas Ustaz Udin sambil sunggingkan senyum.

Hidup indah jika saling bersapa salam. Sangat di anjurkan untuk menyebar salam. Karena salam adalah termasuk doa. Namun semua itu harus di dasari dengan iman dan cinta sesama saudara seiman. Serta menjauhkan perbedaan yang ada.

Menurut hukum fikih, mengucap salam hukumnya sunah. Sedanvkan menjawabnya hukumnya wajib. Maka apabila tidak menjawab hukumnya dosa. Dan kata ulama, apabila kita mengucapkan salam satu kalimat "Asalamu alaikum" sepuluh kebajikan. Sedangkan dua kalimat "Asalamu alaikum warahmatullah" mendapatkan dua puluh kebajikan. Sedangkan kalau tiga kalimat sekaligus "Asalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Akan mendapatkan tiga puluh kebajikan.

Namun menurut Ulama lagi. Apabila ada orang mengucapkan salam hanya satu kalimat berarti dia kikir. Maka di anjurkan, apabila orang mengucapkan salam satu kalimat "Asalamu alikum.." Kita yang menjawabnya di anjurkan untuk menambah dua kalimat dan lebih bagus lagi semuanya "Wa alaikum salam warahmatullahi wa barahkatuh." Itulah adab mengucapkan salam dan menjawabnya.

***

Sampailah Ustaz Udin dan Pak Abu ke Masjid. Meraka lalu masuk Masjid dan menjalankan dua rakaat solat tahatul masjid terlebih dahulu. Sedangkan Ustaz Udin kembali berdiri untuk menjalankan sunah fajar, setelah azan subuh selesai di susul dengan solat dua rakaat rawatib sebelum subuh.

Sholat Subuh telah di dirikan. Para jamaah berdiri berjejer dengan rapi membentuk shof dengan rapi dan lurus. Sangat di anjurkan untuk meluruskan shof, sunah bagi imam memberitahukan agar jamaah meluruskan shof. Bahkan di dalan riwayat, Rasulullah meluruskan shof dengan menggunakan pedang .

Sedangkan merapatkan barisan di sini ada khilafiyah. Menurut Ustaz Udin cukup dengan menempelkan bahu ke bahu jamaah yang lain. Sedangkan menurut Pak Abu merapatkan barisan dengan menempelkan telapak kaki ke telapak kaki jamaah yang lain. Tapi semua bisa di maklumi kalau masing-masing memegang dalil dan ilmu masing-masing.

Dua rakaat selesai. Setelah ruku lalu i'tidal. Setelah i'itdal sang imam langsung mengangkat kedua tangannya untuk membacakan doa qunut. Maklum masjid Jamii, berpaham mayoritas Ahlus Sunah wal Jamaah. Namun tidak halnya demikian dengan Pak Abu, Ia tidak mengangkat tangannya. Namun tetap berdiri lurus menunggu sang imam untuk menyelesaikan doa qunutnya. Warga dan jamaah Masjid memakluminya paham dalil Pak Abu. Itulah keindahan berjamaah. Walau beda paham fikihnya, namun tetap selaras dalam ikatan tali persaudaraan seiman dan seagama.

Setelah selesai salam, sang imam pun mulai beristigfar dengan suara keras, namun tetap lembut. Sedangkan Pak Abu hanya diam tak bersuara. Jamaah meyoritas pun memakluminya. Sehingga sampai doa sehabis sholat selesai. Para jamaah pun beranjak pulang dengan kesibukan masing-masing, kecuali Ustaz Udin, seperti biasa Ia membuka Al'Quran. Di bukanya surat Al'Waqiah lalu membacanya dengan khusuk penuh tawadhu.

Sabda Rasulullah, "Siapa yang membaca surat Al'Waqiah maka di jauhkan dari kefakiran. Hadist ini sebagian orang di katan Hadist Dhoif, termasuk Pak Abu. Tapi Ustaz Udin selalu istiqomah menjalankannya. Hanya orang-orang yang merasakan nikmatnya mendawamkan surat al waqiah. Terkadang fadilahnya sangat terasa. Dan benar menuurut keyakinan.

Semua amalan baik dengan keiklasan karena Allah atau mengharapkan sesuatu. Namun alangkah baiknya kalau setiap amalan yang kita yakinni akan fadhilahnya disertai dengan keiklasan dan semata-mata mengharapkan keridhoannya.

***

Pagi terasa dingin tidak seperti biasanya. Sinar surya seakan-akan malu untuk menampakan dirinya. Tak ada yang di kerjakan Ustaz Udin di pagi hari. Ia hanya memandangi ikan cupang piaraannya. Selain mengajar, Ustaz Udin menjadikan kesibukan sehari-harinya untuk memelihara ikan cupang untuk di jual kembali kepada tengkulak ikan hias. 

Selain itu, sebagai orang yang memilikk ilmu agama cukup mempuni, sehingga banyak warga setempat membutuhkannya. Seperti memandikan mayit, menyolatkannya sampai memimpin tahlilan. Sehingga banyak warga merasakan kehadiran Ustaz Udin dapat menbantu, tentu dengan imbalan yang pantas untuk Ustaz Udin.

Bahagianya orang yang berilmu. Ilmu yang dapat bermanfaat bagi orang banyak. Seperti di katakan dalam hadist, "Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain." Selain itu juga. Ilmu dapat di jadikan sedekah yang dapat mengalir pahalanya terus menerus sampai di alam kubur

Ilmu adalah pelita kehidupan yang dapat menerangi jalan kehidupan yang gelap. Dengan ilmu kita dapat terarah dan menunjuki jalan yang benar. Dengan ilmu, kita dapat memilih mana jalan yang baik dan mana jalan yang kurang baik. Dengan ilmu pula dunia ini menjadi panjang usianya. Sebab salah satu akhir zaman adalah di angkatnya ilmu. Dengan di matikannya para ulama. Yang ada ulama-ulama dzolim, ulama-ulama yang cinta dunia.

Dhuha tiba dengan penuh harap Ustaz Udin segera bergegas mengambil wudhu kembali walaupun belum batal. Itulah kedawamam Ustaz Udin dalam menjaga kesucian jiwa. Dawam wudhu selalu di jaganya. Yang di maksud dawam wudhu ialah selalu berwudhu kembali ketika batal sehingga tidak terputus dan terus suci.

Dhuha adalah waktu yang di sunahkan Rasulullah saw. Bahakan Rasulullah sendiri selama hidupnya tidak pernah meninggalkan sholat dhuha dan sholat witir. Sholat dhuha adalah sholat yang di lakukan dari matahari terbit sampai matahari berada sekira di atas kepala. 

Semangat dalam beribadah tidak semua orang merasakannya. Adakalanya hati ini. Terlalu banyak bintik-bintik dosa, sehingga sangat sulit untuk merasakan nikmatnya iman. Nikmat iman sangatlah penting, karena dengan nikmat iman maka akan terasa nikmat berislam. 

Dengan demikian, hidup selalu di naungi keberkahan oleh Allah SWT. Hidup penuh rahmat dan hidayahnya. Amiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar