Rabu, 12 Maret 2014

Arwah Penasaran

Malam pertama  kematian Lenci membuat takut masyarakat yang masih percaya adanya Arwah yang penasaran akibat kematian yang tidak wajar dan tragis. Kematian seorang wanita yang gemar memakan uang Riba. Uang yang di hasilkan dari memeras bagi konsumennya, yang membutuhkan pinjaman uang darinya
Awal Cerita

Seperti biasa lenci siap-siap menjalankan apa yang jadi profesinya. Sebuah buku tagihan dan kalkulator, dengan wajah yang mengkilap bak seperti bulan tengah bulan bisa di bilang begitu.
Body nya gempal dengan sedikit buah dada yang menjulang, membuat mata yang memandangnya enggan untuk mengedip. Lenci memang cantik namun mempunyai sifat yang sedikit egois dan judes, membuat orang-orang segan berbicara padanya kecuali mau ada maksud tertentu, yaitu meminjam uang darinya.



Pak Burhan seorang guru madrasa, pernah memberi nasehat padanya apa yang di lakukannya sebagai Linternir, namun tidak di gubrisnya dengan alasan, bukan saya yang menawarkan tapi mereka lah yang memerlukan uang untuk keperluan hidupnya.

Dengan motor matic nya lency menuju ke sekolah, di mana anaknya di sekolahkan di sana. Maksudnya untuk mengambil Rapot, memang haru itu adalah kebetulan hari untuk pengambilan Rapot anak sekolah.
Di depan perkumpulan ibu-ibu lancy menyapa:

"Selamat pagi ibu-ibu, wah pada cantik-cantik niih" sapa Lancy.
"Ibu kemari juga mau ngambil Rapot yah bu" yanya seorang ibu.
"Iya anakku yang bontot sekolah di sini"
"Oh yah bu, sekarang biaya pendidikan anak mahal bu. apalagi di sekolah yang bonafit ini, tentu biayanya sangat mahal sekali " ujar lancy kembali sambil memegang rambutnya sehingga terlihat gelang emasnya seperti pelek becak, yang membuat terkagum ibu-ibu lainnya.
"Masih meminjamkan uang bu?" yanya seorang ibu.
"Yah masih da apa?, mau minjam yah" kilah Lency
"Iya ni bu, aku butuh uang buat biaya anak saya yang mau masuk ke perguruan tinggi.
"Oooh, berapa yang di butuhkan" sambut Lancy
"Gak banyak cuma lima jutaan "
"Ada ,, cuma pembayarannya harus tepat waktunya yahh..kalau lewat sedikit bunganya 30 persen." kata lanci.
"Itu bunga jika telambat, tapi sehari-hari paling bunga wajib untuk uang pulpen laah..". kata Lancy lagi, sambil membuka catatan orang-orang yang meminjam uang darinya.





"Ok bu nih uang nya yang ibu butuhkan"
Ibu yang minjam uang kaget, begitu cepatnya uang cair tampa persyaratan lagi. Lancy mencatat nama ibu tersebut sebagai konsumennya atas nama bu Rima.
"Bu Rima ingat yah setiap bulannya harus segera di bayar agar gak jatuh tempo." ujar Lency.

***

Matahari terasa panas menyangat. Lancy pun segera barangakat menuju tempat di mana dia sering menagih. Dengan mengendarai motor maticnya, Lancy tancap gas dengan kecepatan tinggi, yah karna Lanci ngejar waktu agar tagihannya bisa selesai sampai sore hari. Tibalah di perapatan pilar, dengan kecepatan tinggi dan meningkung tejam, naas motor yang dari arah berlawanan menabrak motor Lancy. Tabrakan pun terjadi begitu cepat. Helm terlepas entah kemana 'brakkk..' Lanci terjatuh.. Mobil ELF berada di belakangnya tak sempet mengerem dan 'crooot..' Lancy pun tewas dengan mengenaskan. Dengan kondisi kepala sudah tidak berbentuk. Orang-orang di sekitarnya tidak berani untuk menolongnya, dan di biarkan sampai polisi datang untuk mengurus zenajahnya..

Kabar pu datang ke keluarga Lancy. Dari seorang polisi yang mengabarkannya. Kaget dan teriakan tangis keluarga mengundang simpatik tetangga. Dan persiapan untuk menguburkannya pun di lakukan oleh masyarakat. Lain dari yang lain Jenazah Lancy langsung di makamkan, yah dengan alasan tubuh nya yang sudah tidak berbentuk lagi, sehingga di haruskan segera di kuburkan. Semua sudah di urus dari rumah sakit.

Malam pertama para tetangga ber taziah, dan membantu mengirim doa untuk almarhumah. Seperti kebiasaan adat tersempat malam pertama di adakan tahlilan. Orang -orang yang menghadiri tahlilan tersebut dari tetangga terdekat. Selesai acara tahlilan dan doa, Makanan pun di keluarkan, makanan bantuan dari para tetangga yang bertaziah pada keluarga yang sedang mendapat musibah. Namun di balik obrolan para jemaah tahlil ada yang menyeletuk "Mmm.. ini kok semangka baunya gimana gitu..?" kata seorang jemaah bernama Toni. "Iya ton kaya bau tanah yah.." Ucap andi orang sebelahnya. "ah lu, jangan ngomong apa-apa ah"
"Takut yah " kata Toni. "Bukan, gak enak kedengeran ama yang punya musibah, takut tersinggung" Kata Andi, sambil berdiri untuk pulang.

Toni dan Andi pun pulang bareng, namun di persimpangan mereka berpisah. Toni pun pulang sendiri karna rumah Toni lebih jauh dari Andi. Di perjalanan pulang menuju ke rumah, Toni merasa ada yang seperti memnemaninya, seperti bayangan seorang perempuan yang mengikuti langkahnya. Namun Toni gak perduli dia pun segera pulang dengan langkah cepat.

Tok tok tok Assalamualaikum.. Sang istri pun membuka pintu. "Bang ko lama amat tahlilnya" Kata istri Toni.
"Iya, kan malam pertama, jadi lama, aku ada cerita nih..'"
"Cerita apa bang," kilah istri Toni
"Ini tadi saat aku makan semangka masah rasanya kaya bau tanah kuburan gitu" Kata Toni
"Ih abang nakut-nakutin ajah, dah ah aku ga mau denger" Ujar Istri Toni, sambil membuatkan kopi.
"Kamu punya utang gak ama dia" kata Toni
"Punya sih bang.."
Toni terdiam karna takut sang istri menagih uang buat membayar utangnya, karna memang Toni belum mempunyai uang yang cukup untuk membayar utang istrinya ke Almarhumah Lancy.

Malam pun bergulir. Toni segera menuju kekamar tidur untuk beristirahat, dengan di temanin sang istri. Namun ketika mau beranjak tidur, tiba-tiba terdengar suara orang yang mengetuk pintu. Suaranya pelan tapi sangat jelas di dengar.
"Bang ada suara yang mengetok pintu," Kata Istri Toni.
"Siapa yah malam-malam gini namu," Ujar Toni.
"Coba buka dulu bang"
Toni pun segera menuju pintu, untuk membukanya. Sebelum membuka pintu Toni mengintip dulu dari balik jendela, namun di lihat tidak ada orang, saking penasaran akhir nya Toni membuka pintu.

Kaget bukan kepalang, serasa jantung mau copot, dengkul pun lemas, ternyata yang di lihat adalah Lancy dengan membawa buku yang biasa di bawanya untuk menagih hutang, dengan rupa yang menyeramkan dan pucat, Lancy meyodorkan buku, sambil menangis.

Tony pun pingsan. 'Braak' Tony terjatuh. Istri yang mendengar suara Tony yang terjatuh segera menghampirinya. dan segera membawanya ke kamar tidur setelah menutup pintu dan mengoncinya. Setelah Tony sadar, Tony pun bercerita tentang apa yang di alaminya semalam. Mendengar cerita dari suaminya. Keesokan harinya Istri Tony langsung kerumah keluarga Lancy untuk membayar hutang piutangnya yang belum lunas itu.

Ternyata bukan hanya Tony saja dan Istrinya yang mengalami peristiwa tersebut, banyak tetangga yang punya hutang sama Lency selagi hidupnya, juga mengalami peristiwa yang sama. Akhirnya para warga yang masih mempunyai hutang piutang sama Lancy segera melunasinya. Takut di tagih sama Arwah lancy yang masih penasaran itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar